Kasih

"Kasih...kasih..kasih.........."plok sebuah pukulan dipipi Eko membuatnya langsung terbangun
"Kamu mimpi apaan sih ko?"tanya sepupunya yang tidur sekamar dengannya
"akh...mimpi"katanya sambil mengelus-elus pipinya yang sakit karena di pukul oleh sepupinya yang bernama dani.
setelah memukul Eko dan membangunkan Eko Dani tidur kembali,tapi Eko malah tidak bisa tidur lagi dia memikirkan mimpinya tadi tentang kekasihnya yang bernama Kasih.didalam mimpi itu Kasih pergi jauh dari hadapannya bahkan sewaktu Eko meneriakinya dan mengejarnya Kasih terus menjauh.
'Apa maksud mimpi itu"Eko bertanya-tanya dalam hatinya.
Kesokan harinya Dani memperhatikan Eko yang wajahnya kusut.
"Gara-gara mimpi wajah mu jadi kusut seperti itu"mendengar ucapan Dani Eko hanya diam saja dan dia malah tambah memikirkan mimpinya semalam.
beberapa hari setelah kejadian mimpi itu.Eko dan Dani pergi bersama kesebuah pusat belanja diJakarta.dan sewaktu mereka sedang berjalan-jalan dan sedang memilih aksesoris yang akan dibeli Dani untuk hadiah ulang tahun pacarnya.Eko bertemu sahabat lamanya Iwan mereka pun saling bertegur sapa layaknya sahabat yang sudah lama tidak bertemu.
"Eko..."sapa Iwan sewaktu melihat Eko yang sdang membantu Dani memilihkan aksesoris
"Iwan.."kata Eko yang terkejut melihat Iwan
"Apa kabar"kata mereka berdua dan mereka pun saling berjabat tangan
"Sama siapa kamu kesini"tanya Iwan
"Nih..sama sepupu ku Dani"kata Eko sambil memperkenalkan Dani kepada Iwan dan mereka pun saling bersalaman.
"Kamu sendiri?"tanya Eko,tapi kali ini Iwan terlihat bingung untuk menjawab pertanyaan Eko
"Ehm..."Iwan ragu untuk menjawab pertanyaan Eko
"Pasti sama cewe"tebak Eko dan Iwan hanya tersenyum saja.dan tiba-tiba ada yang menegur Iwan dari belakang
"Mas..."tegur wanita itu dari arah belakang Iwan
dan hal itu membuat Eko terkejut karena yang menegur Iwan itu adalah Kasih kekasihnya.Iwan pun terlihat bingung dia tidak tahu harus berkata apa pada Eko.Kasih pun yang melihat Eko terkejut dia seolah tidak percaya dirinya akan bertemu kembali dengan Eko.
'Eko???"kata Kasih yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Eko mengingat mimpinya waktu itu tanpa basa basi lagi Eko langsung pergi dari hadapan mereka dan tidak memperdulikan Dani yang sedang memilih aksesoris.Kasih langsung mengejar Eko yang berlari kearah parkiran motor.
"Eko...tunggu" kasih beusaha mengejar dan meneriakinya begitu pun dengan Dani dan Iwan mereka berusaha mengejar Eko.tapi ketika mereka mengejar Eko yang tidak mau berhenti ketika diteriaki oleh Kasih tiba-tiba ada mobil yang lewat dan menebrak Eko ketika ingin menyebrang ketempat parkir."EKO........."Kasih berteriak ketika melihat tubuh Eko terpental ditabrak mobil,Iwan dan Dani pun langsung berlari
"Eko..."Dani langsunng berlari kearah Eko
"Kasih"Iwan berlari menghampiri Kasih yang terhuyung-huyng seperti ingin pingsan.iwan langsung menangkap Kasih yang akan jatuh.
"Kasih...sadar"Iwan berusaha menyadarkan Kasih yang akan pingsan
"Eko...mas"kata Kasih lemas
"Ambulan..ambulan..."Dani berteriak-teriak
"Niak mobil saya saja mas"kata orang yang menabrak Eko
"Oh...iya..cepat tolong saudara saya"Dani langsung menerima tawaran orang tersebut tanpa berfikir orang itu yang sudah menabrak saudaranya.
Eko pun langsung dibawa kerumah sakit terdekat.Iwan dan Kasih pun ikut kerumah sakit.disepanjang jalan Kasih menangis dan memanggil-manggil nama Eko terus yang sudah tidak sadarkan diri setelah ditabrak.
dirumah sakit mereka bertiga menunggu didepan ruang oprasi sementara orang yang menabrak Eko dibiarkan pulang oleh Dani karena Dani tidak mau menuntut orang tersebut karena yang tepenting sekarang adalah nasib saudara sepupunya.Dani sibuk mengabari berita ini kekeluarganya dan tak lama dokter keluar
"Pasien butuh trasfusi darah secepatnya"kata dokter mengabarkan kepada mereka bertiga
"Tapi dok persedian darah dirumah sakit habis"kata suster yang sedari tadi bolak-balik keruang oprasi
"Ambil darah saya saja dok golongan darah dia sama dengan ku" mendengar hal itu Iwan dan Dani terkejut.
"Tahu dari mana kamu"tanya Iwan yang terkejut
"Waktu itu kita sempat membicarakan hal ini"
"Ayo..ikut saya"kata suster yang langsung menuju ruang laboratorium
"Sus..saya sudah tidak usah diperiksa apa-apa lagi saya sehat sis cepat ambil darah saya cepatlah tolong Eko"
"Iya..anda tenang dulu"suster berusaha menenagkan Kasih"
"cepat sus cepat ambil darah saya dan tolong Eko"
"Baiklah"suster pun langsung mengambil darah Ksih dan tak lama setelah itu mereka pun langsung melakukan oprasi.
Iwan khawatir dengan keadaan Kasih langsung menyusul keruang oprasi setelah mereka selesai oprasi
"Kasih?"tanya Iwan lembut
"Mas bagaimana oprasinya"Tanya Kasih lemas
"Syukurlah semuanya berjalan lancar"
"Eko bagaimana?"
"Dia masih belum sadar"
"Oh.."Kasih tersenyum"Mas aku mau istirahat dulu ya"kata Kasih yang lemas dan ia pun tertidur.
Iwan heran melihat keadaan Kasih yang terlihat sangat lemas setelah melakukan tranfusi darah tadi.iwan meninggalkan Kasih yang telah tertidur. beberapa saat kemudian Iwan kembali keruangan Kasih tertidur tadi,Iwan membawakan makanan dan buah agar Kasih tidak terlalu lemas setelah tranfusi darah.tapi ketika Iwan membangunkan Kasih.
"kasih nih aku bawa buah untuk kamu"kata Iwan menunjukan sekantong plastik buah kehadapan Kasih tapi Kasih tidak bangun Iwan lalu memegang tangan Kasih dan betapa terkejutnya Iwan ketika ia memegang tangn Kasih terasa dingin"Kasih...bangun kasih..Kasih..jangan bercanda Kasih"Iwan berusaha membangunkan Kasih dengan cara mennggoyang-goyangkan badannya"kasih..."kali ini Iwan benar-benar terlihat panik"Suster..dokter tolong"Iwan berteriak-teriak karena panik dan Dani pun yang mendengar teriakan Iwan langsung menghampiri Iwan
"Ada apa"Tanya Dani panik
"Kasih..."kata Iwan yang langsung terpuruk dihadapan Dani badannya gemetar
"Ada apa dengan kasih"Dani pun terlihat panik dia meninggalkan Iwan sendiri dan melihat keadaan Kasih dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Kasih telah terbujur kaku Dani masih belum percaya denagan yang dilihatnya dia pun memegang tangan Kasih terasa sedingin es Dani pun langsung terkejut setelah memengang tangan Kasih.dokter dan suster langsung menghampiri mereka berdua dan memeriksa kondisi Kasih tapi Kasih sudah tidak dapat tertolong lagi Kasih telah meninggal dunia.
satu bulan setelah Kasih meninggal,Eko mendatangi persemayaman terakhir Kasih ditemani oleh Iwan dan Dani.Eko menyesali sikapnya saat itu.
"Andaikan aku berhenti saat itu pasti kejadiannya tidak seperti ini"Eko menangis dan memegangi batu nisan Kasih."ternyata maksud mimpi ku itu adalah seperti ini.terima kasih Kasih kau telah menyelamatkan hidup ku dengan mengorbankan hidup mu sendiri"Iwan dan Dani mematapnya prihatin
"Sudahlah Ko Kasih juga sekarang sudah tenang disana bahkan sampai akhir hayatnya dia selalu mengingat mu,mencintai mu dan tersenyum mendengar kaubaik-baik saja"kata Iwan sambil merangkul Eko
"Iya Kasih itu akan tetap hidup didalam dirimu dalam darahmu menngalir darahnya"kata Dani sambil merangkul Eko
"Ya..kalian benar maafkan aku kasih karena telah salah faham dengan mu"kata Eko yang masih memegang batu nisan Kasih"Maafkan aku wan"Eko pun memegang tangan Iwan yang sedang merangkulnya
"Tak apa aku pun pasti akan berbuat hal yang sama seperti mu kalau itu terjadi pada ku"Iwan pun memegang tangan sahabatnya itu"Cinta Kasih hanya untuk mu Ko aku selalu tahu itu dan aku pun selalu tahu aku tidak dapat menggantikan posisi mu dihatinya kami tidak pernah menjalin hubungan apapun aku hanya menemaninya saat kamu tak ada itu saja walau sebenarnya aku mulai menyukainya menyukai kelembutan sikapnya kepada ku tapi sekalilagi aku sadar hatinyahanya untuk kamu"Eko tersenyum mendengar sahabatnya berbicara
"Pulang yuk"ajak Dani.mereka pun akhirya pergi meninggalkan persemayaman terakhir Kasih

0 Response to "Kasih"

.::[==BLOG BIASA TAPI GAK BANYAK GAYA GAK BANYAK PERNAK PERNIK YANG PENTING MENARIK==]::.